Musuh Besar

Dalam hidup kita semua pasti memiliki teman begitu juga lawan.
Mereka yang selalu bersama dalam berbagai keadaan, kondisi pun situasi akan dianggap sebagai teman atau pun sahabat. Tapi terkadang orang yang tidak selalu bersama bukan berarti adalah musuh bagi orang tersebut. Ketika sudah terlalu dekat dan benar-benar mempercayai seseorang, tidak jarang kita akan "menyerahkan" segala rahasia yang kita miliki tanpa tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Lalu ketika hal itu terbongkar atau pun ada yang berubah dari sang teman, hanyalah kecewa yang tersisa. Karena ternyata seseorang yang kita anggap sebagai teman ternyata adalah musuh yang dengan mudahnya menusuk kita dari belakang yang sudah tahu dan paham betul akan kelemahan kita. Disisi lain orang yang tidak begitu kita kenal bahkan tidak pernah terlalu sering bersama, kita anggap sebagai seseorang yang mungkin bisa membahayakan, tapi justru kadang ketika kita tertimpa kesusahan malah orang inilah yang tiba-tiba dengan senang hati akan membantu kita tanpa merasa canggung dan sungkan. 

Yayayaaa.. begitulah realita yang kadang kita temui

Tapi..
ada satu hal yang justru tidak kita sadari selama ini.
Sadarkah kita bahwa musuh terbesar kita yang sesungguhnya adalah diri kita sendiri?

Yah. kita lah yang menciptakan musuh itu dalam diri kita sendiri

Ketika kita tidak bisa mengendalikan diri, mengendalikan ego, mengendalikan sikap, mengendalikan perasaan, mengendalikan keinginan. saat itu juga kita sudah kalah. Bisa dibilang kunci untuk mengalahkan musuh terbesar itu adalah pengendalian. Memang bukanlah hal yang mudah untuk mengendalikan diri, apalagi ketika usia masih cukup muda dan  masih memiliki ego yang sangat tinggi. Tapi jika kita sudah benar-benar mengenali diri sendiri, itu akan menjadi hal yang cukup menantang :D

Setiap orang punya cara masing-masing untuk mengalahkan diri mereka sendiri. Dengan belajar untuk mengendalikan diri secara sungguh-sungguh pastinya. Kita sering melihat ada orang-orang yang terlihat sangat bahagia, selalu tertawa lepas bahkan terlihat konyol, dibalik itu mungkin mereka sebenarnya sedang menutupi kesedihan atau pun luka yang dalam. Sebaliknya kita sering melihat orang-orang yang terlihat lebih pendiam, selalu sendiri dan tidak terlalu perduli dengan sekitarnya, dibalik itu mungkin mereka sedang menutupi kebahagiaan yang hanya ingin mereka nikmati sendiri. Semua itu adalah pilihan dari setiap individu ingin terlihat seperti apa dimata orang lain. Diluar dari sikap aslinya yang memang "ekstrovert" atau "introvert". Mereka pasti telah melalui begitu banyak hal, banyak cerita, masalah, luka, tantangan. Dan mereka pun telah mengenali dirinya sendiri. Tapi kadang karena keadaan dan lingkungan semua itu pun masih tetap bisa buyar. Kembali ke individu masing-masing juga sih.hahaha :D

So, start from now take a look on the mirror, find who you really are. Then create yourself and broke your own enemy :)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Life] Javed Aariz Prasetyo, My Little Sunshine

[Review] Lacoco Watermelon Glow Mask, bikin lembab dan cerah

[Review] Nyobain skincare artis worth it gak? - Secret Wish by Angel Lelga